BREBES - Kerusakan hutan akibat alih fungsi hutan, tidak bisa terhindarkan di hulu lereng Gunung Slamet. Akibatnya, bencana banjir dan tanah longsor kerap menimpa warga sekitar bahkan hingga ke hilir Brebes.
Atas kerusakan tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengaku prihatin. Sehingga mengambil langkah dengan menanam kopi dalam rangka mengubah pola tanam masyarakat dari tanaman musiman menjadi tanaman tahunan.
"Kita harus memperbaiki kawasan hutan, utamanya hutan lindung dengan tanaman produksi, jangan menggarap lahan dengan tanaman semusim, " kata Idza, saat tanam pohon kopi bersama Forkopimda dan warga setempat di area Petak 14A RPH Igirklanceng, BKPH Paguyangan, Dukuh Cilik, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Brebes, Kamis (28/1/2021) lalu.
Kata Idza, penghijauan di lereng Gunung Slamet untuk mencegah bencana alam tanahtanah. Yaitu dengan mengembalikan fungsi hutan Perhutani KPH Pekalongan Barat dan hutan masyarakat, dimana nantinya hasilnya juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena yang ditanam adalah jenis pohon produksi yaitu bibit kopi arabika khas Gayo Aceh.
Baca juga:
Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak Dirobohkan
|
Penanaman inimerupakan pengembangan sekaligus peremajaan hutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
Idza mengingatkan, penggarapan lahan yang dilakukan tidak memperhatikan fungsi hutan dan kelestarian lingkungan akan berdampak pada bencana alam tanah longsor dan banjir.
Idza menyayangkan masyarakat yang semakin masif melakukan penggarapan lahan dengan tanaman semusim. Terbukti, kondisi lahan garapan masyarakat dengan tanaman semusim saat ini seluas 2.198, 24 hektare dan sebagian besar berada di kawasan hutan lindung.
"Upaya reboisasi dan rehabilitasi kawasan hutan sudah dilaksanakan setiap tahun, namun hanya bertahan sampai tahun ke tiga. Setelah itu tanaman kehutanan kembali dirusak untuk dijadikan lahan garapan sayuran, " ungkap Idza.
Idza menilai, kesadaran masyarakat terhadap kelestarian hutan semakin menurun. Terbukti dengan merusak tanaman kehutanan untuk kepentingan perluasan areal tanaman sayuran.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut, Bupati mengucapkan terimakasih kepada Perum Perhutani atas terselenggaranya kegiatan penanaman kopi di kawasan hutan lereng gunung slamet.
"Dengan penanaman kopi ini saya berharap, masyarakat ikut menjaga kawasan hutan ini sebagai daerah resapan air, " ucapnya.
Kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga alam lingkungan sekitar sangat membantu pemerintah. dengan penanaman pohon juga sebagai upaya pencegahan bencana.
"Saya titipkan “tabungan” kita berupa pohon-pohon kopi ini agar dapat dinikmati hasilnya oleh anak cucu kita. Hasil yang bukan sekedar kesegaran dan keindahan alam, namun terjaganya alam untuk generasi penerus kita, " pinta Idza.
Ini berarti, sambung Idza, masyarakat ikut memelihara pohon-pohon untuk masa depan. Masyarakat berarti memberikan kontribusi aktif terhadap pelestarian dan perlindungan lahan hutan di Kabupaten Brebes.
Administratur Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KKPH) wilayah Pekalongan Barat Ir Gunawan Catur HR MP, menambahkan, sejak terjadinya penjarahan hutan pada 1998-2000, kawasan hutan menjadi rusak parah.
Untuk itu, lanjutnya, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan, diantaranya diperlukan sosialisasi dan policy secara terpadu dari semua pihak yang berwenang untuk membangun kesadaran masyarakat agar memahami pentingnya fungsi dan kelestarian hutan.
Sinergitas penanganan yang melibatkan semua pihak untuk mendorong masyarakat
penggarap agar merubah atau alih komoditi dari sayuran ke tanaman konservasi yang
memiliki nilai ekonomi seperti kopi dan buah buahan perlu dilakukan.
Penanaman di kawasan hutan yang di garap dengan pola agroforestry yang
memadukan antara tanaman kehutanan dengan tanaman yang bisa dibudidayakan
di bawah tegakan dilakukan untuk perbaikan lingkungan dan mengakomodir kebutuhan masyarakat akan lahan.
"Kami akan terus mendorong kerjasama pengelolaan hutan dengan sistem perhutanan sosial melalui skema Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (KULIN KK) pada seluruh areal garapan lahan di kawasan hutan, " tandasnya.
Dandim 0713 Brebes, Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan, juga sangat mendukung upaya Perhutani KPH Pekalongan Barat dan Pemkab Brebes dalam meremajakan lereng Gunung Slamet seluas 350 hektar.
“Penghijauan ini akan dilakukan secara bertahap selama tiga tahun untuk menanggulangi bencana alam tanah longsor, ” ungkapnya.
Baca juga:
Tanggul Sungai Cisanggarung Kritis
|
Dandim meminta agar masyarakat ikut menjaga bibit pohon yang telah ditanam, karena masyarakat setempat dan sekitarnya juga yang nantinya akan menikmati hasilnya dengan menggarap lahan Perhutani tersebut. (*)