BREBES - Tanggul Sungai Cisanggarung di Desa Pekauman Kecamatan Losari Kabupaten Brebes kondisinya kritis karena tergerus arus sungai yang meluap akibat hujan lebat yang turun akhir-akhir ini. Kondisi tersebut membuat warga disekitar tanggul resah.
Warga merasa resah jiwa sewaktu-waktu tanggul jebol mengingat ketinggian tanggul semakin pendek. Bahkan, di beberapa titik ketinggian tanggul hanya satu meter. Warga kemudian kerja bakti meninggikan tanggul dengan cara menumpuk karung yang diisi dengan tanah.
Dalam kerja bakti yang dilaksanakan pada Minggu (17/1/2021) ini selai warga juga didukung oleh berbagai elemen seperti BPBD, DPSDAPR, TNI, Polri, Pemuda Pancasila, Banser, dan Relawan lainnya.
Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH yang hadir secara langsung di lokasi menjelasksn, tanggul di sepanjang Desa Pekauman dibangun sejak 36 tahun silam. Sehingga sudah rapuh dan perlu adanya rehabilitasi yang sifatnya permanen.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Brebes berkordinasi dengan seluruh pihak terkait, terutama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung untuk penanganan tanggul kritis tersebut,
"Kondisi tanggul sudah rapuh, jika hanya penanganan darurat seperti sekarang ini, belum aman bagi masyarakat. Jalan terbaik harus di rehab, " ujar Narjo
Baca juga:
Sasarannya Bukan Banjir, Tapi Anies Baswedan
|
Kata Narjo, masyarakat Kecamatan Losari masih trauma dengan banjir yang pernah terjadi di 2018 akibat jebolnya tanggul kali Cisanggarung. Solusinya, pihak pihak terkait harus sigap dalam mengatasi permasalahan tanggul tersebut.
Sebelum meninggalkan lokasi kerja bakti, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH didampingi Asisten I Setda Brebes Drs Apriyanto Sudarmoko mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah meluangkan waktu guna kerja bakti. Fan mengajak masyarakat untuk tetap waspada seraya berdoa agar permasalahan tanggul dapat diselesaikan sehingga Losari, Brebes tetap aman.
Sementara Kepala Desa Pekauman Warno mengatakan semula tanggul memiliki ketebalan sekitar dua meter tapi karena debit air selalu tinggi dan arusnya deras, maka tanggul di desanya terkikis dan hanya menyisakan satu meter. Sehingga membuat Warganya sangat resah dan berinisiatif melakukan kerja bakti pembuatan tanggul darurat.
Menurut Warno, kerja bakti membuat tanggul darurat dengan cara menumpukan nibuan karung berisi tanah, yang dipasang ditanggul yang kondisinya sangat parah.
Atas nama pemerintah Desa Warno meminta pihak terkait dapat secepatnya mengatasi permasalahan tanggul di desanya. (*)