BREBES - Tanah bergerak yang terjadi di Desa Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah merusak 11 rumah warga yang bermukim di daerah tersebut.
Kerusakan timbul pada bagian lantai hingga dinding. Bahkan, beberapa rumah dindingnya sampai ambrol.
Rumah yang rusak karena berada dijalur rekahan tanah bergerak yang membentuk garis memanjang.
Satgas Penanggulangan Bencana (PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Budi Sujatmiko mengatakan, rumah warga terdampak tanah bergerak berada di Dusun Cirumyang dan Cibatur.
“Di Dusun Cirumyang ada 10 rumah dan di Dusun Cibatur terdapat 1 rumah yang terdampak, ” kata Budi.
Ia menyebut, rumah-rumah yang rusak berdiri diatas tanah yang labil sehingga dinilai tidak layak untuk dijadikan tempat hunian.
Budi mengungkapkan, tanah bergerak sendiri terjadi pasca hujan dengan intensitas sedang yang turun pada Minggu 3 Januari 2021 selama 2 jam mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB di lokasi dan sekitar kejadian.
Akibat kejadian tersebut 6 rumah yang berada di RT 04 dan RT 05 RW 04 mengalami kerusakan yang cukup parah.
Baca juga:
Tanggul Sungai Cisanggarung Kritis
|
Budi menghimbau kepada warga yang pemukimanya berada di daerah rawan bencana seperti perbukitan dan dataran rendah untuk waspada, terutama saat turun hujan baik intensitas sedang maupun lebat.
Daerah dataran tinggi memiliki potensi bencana tanah longsor, sedangkan daerah dataran rendah memiliki potensi bencana banjir.
“Sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman, ” himbaunya.
Warga yang beraktifitas di dalam maupun luar rumah juga dihimbau untuk berhati-hati mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi masih sering terjadi.
Desa Ragatunjung sendiri berada di daerah perbukitan di Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes sehingga warganya perlu mewaspadai kemungkinan terjadi bencana seperti tanah longsor, tanah bergerak, maupun angin kencang.
Pada akhir tahun 2020 lalu, bencana juga terjadi di Desa Ragatunjung. Bencana yang terjadi tersebut berupa tebing longsor yang mengenai 4 warga di Dukuh Menteng RT 13 RW 02.
Warga yang terdampak langsung oleh longsor yakni Muklikha (40), Rakum (50), Saknan (55), dan Saripah (56).
Tebing yang longsor tersebut terjadi pada hari Rabu, 2 Desember 2020, sekitar pukul 16.00 WIB. Tidak dilaporkan ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian akibat longsor diperkirakan mencapai Rp 60 juta.****