Yudhi Prasetyo
BREBES - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kabupaten Brebes wilayah selatan memicu terjadinya tanah bergerak dan tanah longsor serta angin kencang.
Tanah bergerak merusak rumah dan jalan di Dukuh Sambung Regel RT 04 RW 03 Desa Manggis, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Berdasarkan laporan Satgas Penanggulangan Bencana (PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes menyebut, tanah bergerak terjadi mulai pukul 18.00 WIB setelah hujan dengan intensitas tinggi turun sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
“Ada 5 rumah yang mengalami kerusakan cukup parah, ” kata Satgas PB BPBD Kabupaten Brebes Budi Sujatmiko.
Rumah yang mengalami kerusakan cukup parah yaitu milik Hanif, Ebah, Ahmad, Sobirin, dan Wahyudin. Akibatnya, mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Ada 11 rumah lainya yang mengalami kerusakan, namun katagori sedang, ” ungkap Budi.
Selain merusak rumah, lanjut Budi, tanah bergerak juga memutus jalan antar RT. Selain itu, jalan penghubung antar desa juga mengalami retak-retak.
Atas kejadian tersebut Satgas PB BPBD Kabupaten Brebes melakukan assesment terkait kronologi dan dampak kejadian tanah bergerak tersebut.
|
Baca juga:
Immanuel Macron VS Politisi Indonesia
|
Satgas bersama dengan relawan dan warga setempat melakukan evakuasi dan merobohkan bangunan yang dinilai membahayakan.
Masih di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, bencana alam juga terjadi di Desa Manggis. Di desa tersebut beberapa rumah mengalami kerusakan karena tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang.
Kejadian yang terjadi pada Kamis (14/1/2021) dini hari tersebut berada di Dukuh Karangsalam RT 03 RW 03.
Warga dibantu BPBD mengevakuasi batang pohon yang menimpa atap rumah warga tersebut dengan menggunakan peralatan seadanya.
Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam peristiwa itu, namun pemilik rumah diperkirakan menanggung kerugian tidak sedikit akibat atap rumahnya rusak.
Di Kecamatan Bantarkawung, bencana alam juga terjadi. Di wilayah tersebut bencana berupa tanah longsor yang menimpa badang jalan penghubung Desa Banjarsari-Cibentang.
Longsor yang terjadi pada dini hari tersebut dipicu oleh intensitas hujan yang cukup tinggi dilokasi kejadian.
Warga, TNI dan relawan berupaya mengevakuasi materian longsor dari badan jalan agar jalan bisa dilalui kembali.
Setelah material longsor di singkirkan, kendaraan bisa melintas di lokasi kejadian, namun hanya kendaraan roda dua saja. Untuk kendaraan roda empat belum diperbolehkan melintas karena khawatir akan memicu longsor kembali. (*)
HermanDjide 
Updates 
Achmad Sarjono 
